About me
Contact
Link Exchange
logo

GADIS ONTOK SEXY DAN ASIK ASLI INDONESIA LIAT AJA DI SINI DAN KLIK AJA DEH GADA SALAHNYA...

Update of Jed.Revolutia.Info

21.11 // 0 komentar // Unknown // Category: //

Update of Jed.Revolutia.Info

Link to As Long As I Can Dream

Mengapa Ebook Saya Gratis?

Posted: 01 Nov 2010 08:47 PM PDT


Sudah sebulan terakhir banyak orang prihatin yang datang ke saya berkata, "Kamu salah besar, tidak seharusnya kamu melepas ebook kamu full-version cuma-cuma, kalau semua sudah baca ebook kamu, mereka mana mau beli buku kamu?" Apa yang dikatakan orang-orang baik hati tersebut memang dapat dipahami. Di dunia perbukuan, haram hukumnya untuk ebook fulll version dilepas secara gratis karena dianggap akan berdampak pada penurunan jumlah sales buku. Siapa pula yang mau beli kalau bisa dapat secara cuma-cuma? Kalaupun ada yang rilis ebook, maka cuma kulitnya saja sebagai teaser. Diharapkankan beberapa halaman buku yang di-ebook-an tersebut akan memancing orang untuk membeli bukunya.

Lalu apakah saya bodoh dengan melakukan sesuatu yang berlawanan dengan kebijakan bisnis yang common? Saya memang orang baru di dunia tulis menulis dan mereka yang berikan saya nasehat adalah orang-orang berpengalaman di dunia buku. Berulang kali saya coba jelaskan mengapa saya mengambil langkah berlawanan arah. Benar, semua cuma asumsi saya saja, namun cepat akan lambat akan dibuktikan apakah asumsi saya benar atau salah. Asumsi saya ialah: "ebooknya akan buat orang mau beli bukunya" versus pendapat kebanyakan orang "ebooknya gratis bikin orang malas beli bukunya." Mana yang benar? Saya yakin keduanya benar, tapi apakah jika ebooknya tidak gratis atau tidak full version lantas akan membuat orang yang tidak mau beli untuk lantas membeli? Ini pertanyaan serius yang harus juga dikaji.

Saya coba tekankan pada beberapa alasan kunci mengapa kita mau membeli buku. Alasan pertama tentunya rasa penasaran. Ini mungkin faktor utama yang membuat orang membeli buku, karena penasaran dengan isinya. Dengan merilis ebook secara gratis dan full version, saya secara tidak langsung membunuh rasa penasaran orang akan isi buku saya. Namun saya juga melihat ada alasan lain mengapa orang ingin membeli buku, yakni alasan koleksi. Buku dengan isi yang disukai tentunya akan ingin dikoleksi. Dengan merilis ebook secara gratis dan full version, maka saya sedang memperbesar kemungkinan orang untuk ingin memiliki versi cetak bukunya, karena nikmat mengoleksi buku sampai sekarang belum bisa dibandingkan dengan nikmat mengoleksi ebook. Saya pribadi adalah pengoleksi buku dan ebook, tapi tentunya yang saya banggakan ialah koleksi buku saya karena bisa saya pajang di kamar saya sebagai pengingat manis akan nikmatnya isi yang dibaca.

Dengan kata lain, saya melihat mereka yang membeli buku saya adalah mereka yang mengapresiasi karya saya. Mereka membeli bukan karena termakan promo yang buat penasaran, namun karena mereka tahu isi buku tersebut membuat connection dengan diri mereka dan menjadi bagian pengaruh cara berpikir dalam hidup mereka. Mereka tidak sedang membeli kucing dalam karung, namun membeli sesuatu yang mereka tahu tidak akan menyesal keluarkan uang untuk itu. Mereka yang mengapresiasi karya saya, akan juga membeli karya saya untuk dihadiahkan kepada mereka-mereka yang mereka kasihi. Sekali lagi, faktor apresiasi yang berperan penting di sini. Selaku penulis, kenikmatan apresiasi adalah kenikmatan tanpa tanding yang dicari-cari.

Selain itu, saya melihat adanya pergeseran besar di industri buku dunia. Banyak yang meramalkan ke depan bahwa buku akan punah. Saya tidak sampai se-ekstrem itu, namun saya percaya ke depan, ebook akan lebih dicari dibandingkan bukunya. Di dunia musik misalnya, MP3 lebih dicari dibanding CD dari musisi. Dunia semakin digital dan itu ditunjang dengan semakin banyaknya perangkat penunjang, mulai dari teknologi e-ink yang dipakai Amazon Kindle dan Sony E-Reader, hingga perangkat tablet yang digunakan Apple iPad dan Samsung GalaxyPad. Di Amerika Serikat dilaporkan pada tahun ini penjualan ebook sudah melebihi penjualan buku. Perusahaan penerbitan besar macam Barnes & Noble sudah melakukan major shift dengan lebih memprioritaskan ebook dibanding buku.

OK itu AS, tapi kita kan di Indonesia? Anda benar. Namun paling lambat 10 tahun lagi, gejala yang sama juga akan melanda Indonesia dan saya sedang mempersiapkan diri menjadi penulis yang sesuai dengan tuntutan masa depan dan membangun untuk masa depan harus dimulai dari detik ini saat ini juga.
You are subscribed to email updates from As Long As I Can Dream
To stop receiving these emails, you may unsubscribe now.
Email delivery powered by Google
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610


Bookmark and Share

Related posts :

0 komentar for this post

Leave a reply

Posting Lama
Posting Lebih Baru

Subscribe to SimplexDesign

Receive New Articles As They are Posted

  • Recent posts
  • Recent comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Followers

Mencari rumah yang bagus dan asri

Rumah, Apartemen, Villa, Tanah, Pemandangan, Gedung, Lokasi, Asri

Arsip Blog

  • ►  2013 (4)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2011 (25)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (4)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (3)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2010 (59)
    • ►  Desember (7)
    • ▼  November (5)
      • bootingskoBlog
      • bootingskoBlog
      • bootingskoBlog
      • bootingskoBlog
      • Update of Jed.Revolutia.Info
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (16)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (3)
  • Home
  • About me
  • Contact
  • RSS
  • copy left 2008 - 2009 SimplexDesign. Content in my blog is licensed under a Creative Commons License.
  • SimplexPro template designed by Simplex Design.
  • Powered by Blogger.com.